CONTOH LAPORAN WAWANCARA PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN
LAPORAN
WAWANCARA KEWIRAUSAHAAN II
Tema: Makanan
dan Minuman
Pabrik Tahu Mavesa
Jaya Tonoboyo Bandongan, Magelang
DosenPengampu:
Hanung Eka Atmaja, S.E.,M.M
Budi Hartono, S.E.,
M.Sc
Oleh:
1.
Fifit Nilasari :
1710103002
2.
Indah Lestari :
1710103009
3.
Siti Dwi Asiyah :
1710103015
4.
Nicko Falih Al- Furqon :
1710103020
5.
Denti Nur Indah L. :
1710103022
6.
Amanda Yola P. :
1710103069
7.
Muhammad Hasan A. : 1710103068
8.
Fania :
1710103081
Program Studi Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
TIDAR
2019
KATA
PENGANTAR
Segala
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara ini pada tanggal 20
September 2019. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara
ini adalah untuk menyelesaikan tugas kewirausahaan II yaitu wawancara mengenai
Makanan Kripik Tahu di Pabrik Tahu Tonoboyo Bandongan, Magelang. Usaha Pabrik
tahu ini membangun kerjasama yang baik antar kelompok, memahami dan menguasai kegiatan
wawancara serta memperoleh informasi dari hasil wawancara tersebut. Laporan ini
disusun berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber
yang bernama Ibu Izah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat loporan
hasil wawancara ini. Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat
berguna bagi pembaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala
kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini.
Magelang, 21
September 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2
Maksud dan Tujuan ....................................................................... 1
1.3
Metode dan Teknik Penulisan........................................................
1
1.4
Waktu dan Tempat.......................................................................... 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 2
2.1 Profil
Usaha dan Lokasi Pabrik Tahu Mavesa Jaya......................... 2
2.1.1 Sejarah ………................................................................ ...... 2
2.1.2 Lokasi Usaha.......................................................................... 2
2.2 Kendala
...……………............................................................ ...... 2
2.3 Resiko
Usaha ..……………..................................................... ...... 3
2.4 Penetapan
Harga ...……………............................................... ...... 3
2.5 Pengelolaan
Manajemen ...……………................................... ...... 3
2.6 Strategi
Usaha ...…………….................................................. ...... 4
2.7 Jumlah
Karyawan Yang Dikerjakan ...……………................. ...... 4
2.8 Cara
Perolehan Bahan Baku ...……………............................. ...... 4
2.9 Produk
Yang Ditawarkan ...……………................................. ...... 4
2.10 Proses
Pembuatan Kripik Tahu ...……………......................... ...... 4
2.11 Pemanfaatan
Limbah Tahu ...……………............................... ...... 5
2.12 Pemasaran
...……………......................................................... ...... 5
BAB III PENUTUP................. .................................................................... ... 6
3.1 Simpulan…………................................................................... ...... 6
3.2 Saran………………................................................................. ...... 6
LAMPIRAN …………............. ........................................................................... 7
]
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di
bidang mata pelajaran kewirausahaan II yang bertujuan untuk memperoleh
informasi dari narasumber. Kami mendapatkan tema “Makanan dan Minuman” oleh
karena itu kami melakukan wawancara di pabrik tahu yang bergerak dibidang pengolahan
makanan rinngan yaitu berupa kripik tahu yang berlokasi di Jatilor RT.01/RW.05,
Tonoboyo Bandongan, Magelang Jawa Tengah
Indonesia. Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap
telah memenuhi tugas Kewirausahaan II dan mendapatkan hasil yang baik. Serta
bermanfaat bagi semua pembaca.
1. Untuk
memenuhi tugas Kewirausahaan II.
2. Menumbuhkan
rasa kerja sama antar anggota kelompok.
3. Memahami
dan menguasi kegiatan wawancara.
4. Memperoleh
informasi.
1.3
Metode
dan Teknik Penulisan
Metode
dan Teknik Penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan cara wawancara
secara langsung terhadap narasumber.
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakan kunjungan adalah :
Hari / Tanggal : Jum’at, 20 September 2019
Tempat : Pabrik Tahu
Waktu : 13.00 – selesai
Lokasi : Desa Jatilor Rt.01/RW.05,
Tonoboyo Bandongan, Magelang Jawa nTengah,
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Profil Usaha dan Lokasi
Pabrik Tahu Mavesa Jaya
Sejarah adanya pabrik kripik
tahu Mavesa Jaya Ibu Izah yang sudah berjalan selama 4 tahun,ini dimulai ketika
beliau pertama kali menjual tahu sayur yang disetorkan ke pasar Bandongan,Ibu Iza
ini tidak hanya sekedar mengantarkan pesanan tahu sayur kepada
pedagang-pedagang langganannya. Tetapi beliau juga melakukan survei
pasar,dimana saat itu beliau melihat pedagang keripik sayur yang begitu ramai
diminati konsumen. Sejak saat itu beliau berinisiatif untuk beralih memproduksi
keripik tahu,adapun alasan beliau yang awal nya berjualan tahun sayur dan kini beralih
menjadi memproduksi keripik tahu, karena beliau merasa keuntungan dari
berjualan keripik tahu lebih banyak dibandingkan dengan berjualan tahu sayur.
Ketika saat itu Ibu Iza mulai belajar untuk mengembangkan tahu sayur menjadi
keripik tahu,adapun alasan lain Ibu Iza lebih memilih beralih memproduksi
kerupuk tahu yaitu karena terlalu banyak konsumen yang berlaku curang saat
didistribusi tahu sayur tersebut,misalnya seperti tidak dikembalikannya lagi
wadah yang semula untuk wadah tahu sayur tersebut,dan alasan Ibu Iza yang
lainnya yaitu dari segi produksinya ketika sekali memproduksi tahu sayur ituhanya
dapat digunakan dalam 10 kali masak, sedangkan keripik tahu bisa 40 sampai 50
kali dalam sekali masak. Pemasaran dari keripik tahu juga lebih mudah karena
bisa menyimpan stok dalam jumlah banyak digudang yang nantinya ketika ada sales
ingin mengambil kripik tahu tersebut maka sudah ada stok.
Desa
Jatilor Rt.01/RW.05, Tonoboyo Bandongan, Magelang Jawa Tengah Indonesia
Adapun beberapa kendala yang dialami oleh ibu
Iza,misalnya seperti kurang nya komunikasi dengan para karyawan nya karena ada
beberapa karyawan yang mempunyai alat komunikasi yang dapat memudahkan mereka
dalam berkolaborasi. Belum bisa membagi
secara rinci bagian-bagian pekerjaan dari masing-masing karyawan.
2.3
Resiko Usaha
·
Tahu tidak bisa mengembang sempurna karna komposisi bahannya kurang
sesuai ketika dalam proses pembumbuan tahunya.
·
Hasil keripik tahu yang dikemas berkurang,karena keripik tahu yang
dihasilkan tidak mengembang semua sehingga biasanya dalam 10 kali masak bisa
menghasilkan 40 bal dan ini hanya menghasilkan 35 bal saja.
·
Antara karyawan satu dan lainnya saling menyalahkan ketika ada tahu yang
bantat ataupun tidak matang sempurna.
2.4
Penetapan Harga
Penetapan harga antara sales dan pengecer dibedakan, karena dilihat dari
segi jumlah barang yang dibeli. Harga untuk 1 bal keripik tahu dibandrol dengan
harga Rp. 55.000 sampai dengan Rp.60.000,ibu Iza membedakan harga keripik tahu
tersebut karena setiap pembelian lebih dari 50 bal ibu Iza akan memberikan
potongan harga sebesar Rp.5000 per bal nya.
2.5
Pengelolaan Manajemen
·
Pengelolaan manajemen dalam usaha Bu Izah masih secara manual yaitu
barang yang masuk dan keluar masih ditulis secara manual.Walaupun masih
dilakukan secara manual akan tetapi
tetap terkontrol, baik itu dari segi produk yang dihasilkan per
hari,pengeluaran per hari,hal tersebut dilakukan supaya beliau tetap tau keuntungan
yang didapatkan dari penjualan dalam sehari itu berapa. Pembukuannya sendiri
dilakukan setiap hari dengan tujuan agar keripik yang diproduksi tetap sesuai
target yang telah ditentukan dan alur keluar masuk barang tetap terkendali dan
terhitung secara tepat, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan atau
kekeliruan selama menjalankan usaha.
·
Dalam proses produksi menggunakan mesin listrik dan mixer untuk mencampur
tahu dengan bumbu agar tercampur secara merata,serta untuk mencetak tahu
menjadi bentuk yang bulat-bulat.
·
Ibu Iza sendiri terjun langsung untuk mengetahui kinerja dari para
karyawannya,yang dimana hal tersebut dilakukan setiap pagi,siang dan sore hari.
·
Sistem penggajian karyawan yaitu borongan, dalam artian semakin banyak keripik
tahu yang dihasilkan oleh karyawan maka semakin banyak pula gaji mereka,
misalnya gaji untuk karyawan bagian penggorengan dan pencetakan dalam sekali masak
akan dihargai Rp. 10.000, bagian packing/pengemasan sebesar Rp. 500 sekali
kemas. Jadi ketika karyawan mampu mengemas sebanyak 200 bal maka gaji yang
mereka dapat sebesar RP. 100.000 per hari.
·
Pada bagian pencetakan dan penggilingan tahu dilakukan oleh laki-laki dan
bagian pengemasan serta pengelupasan isi tahu dilakukan oleh perempuan. Untuk bagian
pengemasan hanya dilakukan oleh 2 orang saja, karena dalam proses packing bisa
dibilang mudah dan cepat dalam menyelesaikannya.
·
Ada sistem pembagian THR untuk semua karyawan pada saat lebaran idul
fitri.
· Strategi
pertama yang Ibu Izah lakukan yaitu merombak pasar,yang dimana dilakukan dengan
memasuki pasar dan dengan cara menawarkan barang dagangan nya dari mulut ke
mulut. Ketika ada sales yang mau menawarkan tahu keripik tersebut dan mau
memasarkannya ke luar daerah maka sales tersebut akan diberikan potongan harga
disetiap bal keripik tahunya.
· Dengan
memberikan potongan disetiap bal nya dengan minimal pembelian 50 bal maka akan
menarik minat pembeli untuk membeli keripik tahu dipabrik ibu Iza. Sehingga
keripik tahu tersebut akan dikenal secara luas baik di Magelang ataupun diluar
daerah Magelang.
·
Dalam sekali produksi
diusahakan langsung bisa menghasilkan dalam jumlah banyak dengan tujuan agar
persediaan dari keripik tahu itu sendiri akan selalu ada digudang, hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi ketika tiba-tiba 10 sales langsung datang secara
bersamaan. Sehingga dengan adanya persediaan yang banyak maka akan mencukupi
semua permintaan dari sales tersebut, meskipun nanti dari persediaan tersebut
masih ada sisa maka akan dijual ketika ada pengecer yang membeli langsung ke
pabrik.
2.7
Jumlah Karyawan yang
dipekerjakan
Bu Izah memperkerjakan sebanyak 30 karyawan yang mana dari karyawan
tersebut berasal dari berbagai
kalangan,mulai dari lulusan SMP,SMA dan hahkan ibu-ibu yang sudah berusia
lanjut. Adapun pembagian pekerjaan itu sendiri dibedakan ke dalam beberapa
bagian yaitu bagian
penggilingan kedelai, pengelupasan isi tahu, penggorengan, serta pengemasan.
2.8
Cara Perolehan Bahan
Baku
·
Kedelai dibeli langsung dari agen
kedelai yang terletak di wilayah Semarang,yang
dimana ibu Izah dalam sekali pesan kedelai dalam jumlah yang banyak,yaitu
sekitar 2 ton dalam sekali pemesanan.
·
Plastik yang digunakan untuk
mengemas pun dibeli langsung dari pabrik
pembuatan nya.
·
Kayu untuk bahan bakar nya pun sudah ada yang menyetorkan langsung ke pabrik tahu
Bu Iza
2.9
Produk yang ditawarkan
Pabrik milik ibu Izah hanya menawarkan dua macam
jenis produk saja yang berupa keripik tahu dan pilus tahu yang berukuran bulat
kecil-kecil.
2.10 Proses
Pembuatan Kripik Tahu
1.
Pertama, kedelai direndam selama
6 jam, kemudian angkat dan cuci kedelai sampai bersih.
2.
Kemudian tiriskan dan kedelai
digiling dengan mesin.
3.
Setelah digiling, kemudian dipres
yang bertujuan untuk mengurangi kadar air pada kedelai.
4.
Setelah dipres kemudian kedelai
digiling kembali hingga halus dan diberi bumbu antara lain garam, bawang dan
penyedap rasa.
5. Kemudian dicampur secara merata.
6.
Setelah tercampur kemudian
dimasukkan ke mesin pencetak tahu.
7.
Setelah tahu sudah keluar dari
mesin dalam bentuk-bentuk bulat kemudian digoreng setengah matang.
8.
Selanjutnya tahu diiris bagian
tengahnya dan keluarkan isi dalamnya.
9.
Setelah itu kulit tahu yang sudah
dikeluarkan isinya tersebut digoreng dengan api sedang sehingga tingkat
kematangannya merata sempurna.
10. Kemudian
tiriskan sampai dingin agar ketika dikemas tidak mengundang jamur ketika
dibungkus plastik.
11. Kemudian
kemas keripik tahu yang sudah dingin ke dalam plastik dengan bobot 2 kg per
kemasannya.
Limbah yang dihasilkan
dari proses pembuatan keripik tahu yaitu berupa ampas dan air perasan kedelai,yang
mana ampas tersebut telah dikontrak kan oleh ibu Izah atau bisa disebut sudah
ada konsumen yang bersedia menampung yang dimana akan dimanfaatkan sebagai
pakan sapi dan kambing sedangkan air perasan yang dihasilkan dari kedelai itu
sendiri akan dialirkan langsung ke
sawah. Jadi tidak ada limbah yang mengganggu sekitar permukiman warga.
Keripik tahu didistribusikan oleh sales
dan dipasarkan di daerah Magelang, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Serta melayani
pembeli eceran yang ada disekitar daerah Bandongan tersebut. Satu sales
maksimal 200 bal dalam sekali pengambilan.
BAB
III
PENUTUP
Keripik tahu merupakan salah satu cemilan yang digemari banyak orang,
selain harganya yang relatif murah,serta rasa nya yang gurih maka tidak dapat
dipungkiri bahwa peminat keripik tahu sendiri juga banyak peminatnya.
3.2 Saran
Saran dari kelompok kami, dikarenakan pabrik milik Bu Izah masih
menggunakan pembukuan yang manual atau konvensional sebaiknya Bu Izah dalam
proses pembukuan tersebut dapat segera
beralih menggunakan teknologi yang lebih modern,misalnya seperti komputer,laptop
dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar dapat meminimalisir kesalahan dalam
perhitungan,pendataan dan yang lainnya. Selain itu,ibu Izah juga harus dapat
mengontrol karyawan serta memberikan masukan agar karyawan dalam bekerja tidak
hanya terpaku pada yang sedang mereka
kerjakan saja akan tetapi mampu mengerjakan tugas atau pun pekerjaan yang
lainnya. Misalnya ketika ada sales yang dating yang mengambil barang pesanan
mereka,alangkah lebih baik nya diantara mereka lebih peka dan bergerak cepat
untuk melayani mereka dengan baik.
Adapun saran lain yang dapat kami ajukan yaitu,alangkah baiknya jika ibu Iza menambah karyawan khusus yang bertugas sebagai pengawas selama dalam kegiatan produksi berlangsung. Hal ini dilakukan agar karyawan tetap terkontrol dengan baik dan bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku atau yang telah ditetapkan.
Komentar
Posting Komentar